Setiap proyek pembangunan skala besar, mulai dari flyover hingga gedung bertingkat di Jakarta dan sekitarnya, memerlukan fondasi yang kuat dan presisi. Salah satu metode yang paling sering digunakan adalah bore pile. Untuk menjamin kualitasnya, setiap kontraktor harus memahami tahapan bore pile dengan baik sejak awal pengerjaan.
1. Survei Lokasi dan Investigasi Tanah

Langkah awal dalam tahapan bore pile adalah soil investigation, atau investigasi tanah. Hasil survei ini akan menunjukkan kedalaman lapisan tanah keras dan daya dukungnya, yang nantinya menjadi dasar desain pondasi. Misalnya, pada proyek Summarecon Mall Bekasi, investigasi awal menunjukkan kebutuhan bore pile dengan kedalaman lebih dari 25 meter karena lapisan tanah lunak di permukaan
2. Perencanaan Desain Pondasi

Berdasarkan data tanah, tim teknis akan merancang dimensi bore pile:
- Diameter (umumnya Ø400–800 mm)
- Kedalaman tiang
- Jumlah titik bore pile
- Jenis tulangan dan kualitas beton
Setelah data tanah tersedia, tim teknis akan menyusun desain pondasi bore pile sesuai beban struktur. Mobilisasi alat berat, casing baja, slurry tank, dan tim teknisi menyusul dalam fase ini. Proyek-proyek kami sebelumnya seperti Flyover SPCC Bitung telah menunjukkan bahwa mobilisasi yang efisien sangat memengaruhi timeline proyek.
3. Mobilisasi Alat & Material

Tahap ini melibatkan pengiriman alat berat seperti bore rig hidrolik, tremie pipe, pompa slurry, serta bahan material seperti semen dan tulangan baja ke lokasi proyek.
Mobilisasi yang cepat dan tertata sangat memengaruhi efisiensi proyek.
4. Pengeboran

Proses pengeboran dilakukan secara vertikal sesuai kedalaman yang ditentukan. Tergantung jenis tanah, digunakan metode:
- Kering (dry boring)
- Slurry (menggunakan bentonit atau polymer)
- Casing (pipa pelindung)
Tujuannya adalah membuat lubang stabil yang siap menerima tulangan dan beton.
5. Pemasangan Tulangan dan Pengecoran

Setelah lubang stabil:
- Tulangan baja (rebar cage) dimasukkan
- Beton dicor dari dasar lubang menggunakan tremie pipe untuk menghindari segregasi dan memastikan beton terisi penuh
Proses ini harus dilakukan tanpa jeda agar struktur fondasi tidak terputus atau cacat.
6. Uji Mutu dan Dokumentasi
Tahapan terakhir adalah:
- Pemeriksaan dimensi bore pile
- Uji integritas tiang (sonic log, PIT test)
- Pelaporan hasil pengeboran dan pengecoran
Semua dokumen menjadi bagian penting dari proses serah terima pekerjaan kepada pemilik proyek atau pengawas.
Kenapa Setiap Tahapan Harus Presisi?
Kesalahan di satu tahap, misalnya pengeboran yang tidak vertikal atau pengecoran yang lambat, bisa membuat tiang fondasi gagal menahan beban struktur. Maka dari itu, pengalaman dan kedisiplinan pelaksana sangat menentukan hasil akhir.
Konsultasi Proyek Bore Pile Anda
Untuk informasi lengkap tentang layanan bore pile profesional kami, silakan kunjungi halaman jasa bore pile WebePiles
Butuh konsultasi langsung soal bore pile untuk proyek Anda?
Klik di sini untuk WhatsApp tim teknis kami – cepat, jelas, dan tanpa komitmen.